KISAH ini diawali lahirnya seorang bayi laki-laki di Kauman, bernama Darwis. Berangkat remaja ia banyak melihat tradisi sesajen berbaur agama Islam yang menurutnya dapat menyesatkan, Ia berangkat ke tanah suci di usia 15 tahun. Sepulang dari Mekah, Darwis mengubah namanya menjadi Ahmad Dahlan. Seorang pemuda usia 21 tahun yang gelisah atas pelaksanaan syariat Islam yang melenceng ke arah Bidah. 



Karenanya, Islam dipandang sebagai agama mistik dan tahayul oleh kalangan Eropa (Belanda) dan kaum modern. Melalui suraunya Ahmad Dahlan membuka sekolah yang menyadarkan bahwa Islam tidak hanya berkutat soal tauhid, tetapi juga mampu memperbaiki kesejahteraan masyarakat melalui pendidikan. 

Bagi Ahmad Dahlan kemiskinan disebabkan karena kebodohan. Berangkat dari gagasan itulah maka laki-laki putra Khatib Masjid Besar Kauman itu memulai kiprahnya. Diawali dengan mengubah arah kiblat yang salah di Masjid Besar Kauman yang mengakibatkan kemarahan para kyai fanatik. Surau atau Langgar Kidoel Ahmad Dahlan dirobohkan karena dianggap mengajarkan aliran sesat. 



Ahmad Dahlan juga di tuduh sebagai kyai kafir hanya karena membuka sekolah yang menempatkan muridnya duduk di kursi seperti sekolah modern Belanda. Ahmad Dahlan juga dituduh sebagai kyai Kejawen hanya karena dekat dengan lingkungan cendekiawan Jawa di Budi Utomo. Tapi tuduhan tersebut tidak membuat pemuda Kauman itu surut. 



Didampingi isteri tercinta, Siti Walidah, dan 5 murid-murid setianya yakni Sudja, Fahrudin, Hisyam, Syarkawi, dan Abdulgani, Dahlan membentuk organisasi Muhammadiyah dengan tujuan mendidik umat Islam agar berpikiran maju sesuai dengan perkembangan zaman. 

Peran Ahmad Dahlan dan Nyai Walidah dimainkan apik oleh Lukman Sardi dan Zaskia Adya Mecca. Detail emosi dibangun secara detail dan manusiawi oleh Hanung. Dalam kesabarannya, Ahmad Dahlan digambarkan putus asa, marah, dan sedih hingga menangis. Adegan ini serta merta bisa membuat penonton meleleh. 


Sederet bintang remaja seperti Joshua, Ricky Perdana, Mario Irwinsyah, Dennis Adishwara dan Abdurrahman Arif  yang berperan sebagai murid Ahmad Dahlan cukup memberi pengaruh penguat dalam film ini. Anda juga bisa menyaksikan peran Giring 'Nidji' yang boleh dikata cukup sebagai artis pendukung

0 komentar:

Posting Komentar

Kritik dan Saran yg membangun sangat diharapkan agar saya bisa terus berkembang dalam mengurus BLOG ini ^^,